Situasi Politik Timur Tengah dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Dunia
INTERNATIONAL POLITICS ENVIRONMENT
Politik Internasional memberikan pengaruh tidak saja pada konstelasi politik pada wilayah tertentu akan tetapi secara lebih luas memberikan dampak secara global. Dalam makalah ini dibahas bagaimana pengaruh politik di Timur tengah memberikan dampak pada perekonomian dunia terutama pada industri otomotif dan manufacturing. Juga dampaknya terhadap Indonesia dengan meningkatkan problem utama Indonesia dalam menghadapi Asean Free Trade (AFT) nanti.
Pendahuluan
Dalam menjalankan bisnis, berbagai faktor harus
diperhatikan baik itu menyangkut dengan faktor internal maupun faktor
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang memiliki pengaruh cukup besar
terhadap dunia bisnis secara global adalah situasi politik internasional. Fokus perhatian ekonomi politik internasional
adalah hubungan antara dinamika pasar dengan domestik serta keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan pasar itu di tingkat domestik maupun internasional (Mas'oed, 1990).
Menurut ekonom Sri Adiningsih, faktor Internasional menekan ekonomi melalui perdagangan, investasi asing maupun pasar keuangan, serta kondisi domestik yang kurang memberikan dukungan iklim yang kondusif bagi bisnis dan investasi tentu memberikan tekanan yang berat pada stabilitas ekonomi makro serta pertumbuhan ekonomi. (Beranda/ UGM, 2013).
Politik Internasional akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi dunia apabila terjadi krisis politik di negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang strategis seperti minyak bumi. Dampak yang terjadi tidak hanya dirasakan oleh negara berkembang saja tapi juga oleh negara-negara maju.
Tahun 2003 Amerika Serikat (AS) melakukan invasi ke Irak dengan alasan untuk menghancurkan senjata pemusnah massal (mass-destruction weapon) milik Irak. Tanggal 9 April 2003, Baghdad, ibukota negara penghasil minyak kedua setelah Arab Saudi itu berhasil diduduki pasukan AS sekaligus menandakan tumbangnya rezim Saddam Husein.
Setelah Irak dikuasai AS bukan berarti keadaan di Timur Tengah makin membaik. Ada sebuah fakta menarik dimana negara-negara Timur Tengah yang kemudian mengalami pergolakan politik adalah negara-negara yang merupakan produsen minyak seperti Libya, Mesir dan Suriah. Pergolakan politik di negara-negara tersebut selalu diikuti dengan campurtangan AS yang berakhir dengan tumbangnya para pemimimpin negara tersebut. Dan bila ditelusuri lebih dalam, para kepala negara Irak, Libya, Mesir dan Suriah adalah para tokoh yang senantiasa memiliki kebijakan yang berseberangan dengankebijakan politik AS.
Kenaikan Harga Minyak
Dunia.
Setelah jatuhnya rezim Saddam Husein, harga
minyak dunia belum terlalu mengalami perubahan yang berarti. Namun dalam tiga
tahun terakhir pasca jatuhnya Muammar Qadafi, Hosni Mubarak, dan Hafedz
Al-assad, harga minyak dunia mengalami kenaikan harga yang terparah dalam
sejarah. Tahun 2003 harga minyak dunia berkisar pada US$. 28,10 per barrel,
sedangkan pada tahun 2013 mencapai US$. 107,66 per barrel. Dalam kurun waktu
sepuluh tahun terakhir, harga minyak dunia mengalami kenaikan sebesar 375
persen.
|
Grafik perkembangan harga minyak dunia tahun 2003 – 2013 Sumber : (Data/ Graphs: OPEC, 2013) |
Sebagai kontributor terbesar dalam produksi
minyak dunia, kondisi politik negara-negara di Timur Tengah akan memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi ekonomi dunia. Dengan terjadinya
krisis di Timur Tengah akan berpengaruh pada harga minyak dunia, sementara
minyak merupakan salah satu kebutuhan utama dalam berbagai industri dunia
terutama pada industri manufacturing dan transportasi. Produksi minyak dari
Timur tengah sempat mengalami penurunan pada tahun 2008 sehingga ketersediaan
stok minyak di pasar minyak dunia mengalami penurunan. Dengan berkurangnya
jumlah suplai minyak di pasar memicu sebagian negara produsen lainnya untuk
menaikkan harga jual.
Berkurangnya jumlah produksi minyak dari Timur
Tengah membawa dampak positif juga bagi negara produsen lain seperti China dan
Rusia. China dan Rusia mampu memainkan harga sebagai upaya menekan negara
importir untuk mendukung mereka dalam menentang kepentingan dan kebijakan luar
negeri AS di Timur Tengah. Apa yang dilakukan China dan Rusia bukanlah tanpa
alasan, Timur Tengah merupakan pasar ekspor, terutama peralatan militer, bagi
kedua negara tersebut.
Produsen mobil, pesawat terbang dan kapal laut
mengalami pukulan yang cukup telak. Memasuki tahun 2009 terjadi krisis ekonomi
global. Amerika Serikat dan beberapa negara besar di Eropa seperti Italia,
Spanyol, dan Yunani dihantam badai krisis. Volume penjualan saham produsen alat
transportasi di bursa saham dunia mengalami penurunan signifikan. Walaupun
penurunan penjualan saham ini juga dialami oleh hampir semua perusahaan namun
bisa dikatakan industri otomotif dan transportasilah yang paling besar
dampaknya karena produk yang dihasilkan oleh mereka dapat bekerja dengan
menggunakan bahan bakar minyak dan gas.
|
Grafik Volume Penjualan Saham Toyota Motor (TM), Boeing (BA), dan Wartsila (WRTBF) tahun 2004 - 2013 pada bursa saham NASDAQ. (sumber : (Stock Charts : Nasdaq, 2013)) |
Dari grafik diatas terlihat Toyota Motor
sebagai wakil industri otomotif merasakan dampak dari krisis Timur Tengah pada
tahun 2009-2010. Volume penjualan saham. Pabrikan asal Jepang yang sedang naik
daun inipun ikut mengalami penurunan
drastis pada tahun 2009 walaupun kemudian berangsung pulih memasuki tahun 2012.
Boeing Co sebagai produsen pesawat terbang juga mengalami hal tak jauh berbeda.
Sedangkan Wartsila Group yang yang memproduksi mesin kapal laut juga mengalami
penurunan yang pada tahun 2008 sampai 2009 mengalami penurunan yang luar biasa.
Di dalam negeri, Indonesia juga tak luput dari
dampak kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah akhirnya mengurangi subsidi
Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat serta menaikkan harga BBM. Tidak
sampai disitu saja, Dampak kenaikan harga minyak dunia juga menyentuh salah
satu kebutuhan penting, listrik. Dengan penggunaan tenaga diesel pada sebagian
besar mesin pembangkit listriknya, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga
ikut menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Walaupun menerapkan kenaikan secara
berkala namun besaran total kenaikan TDL mencapai 20 persen dari tarif
sebelumnya. Imbas dari kenaikan TDL langsung terlihat. Walaupun tidak separah
negara-negara di Eropa namun banyak perusahaan di Indonesia yang harus memikul
beban tambahan biaya operasional sebagai dampak naiknya TDL. Peningkatan biaya
operasional ini berdampak juga pada peluang investasi di sektor industri
kreatif.
|
Tabel Hasil Simulasi 10 Sektor Ekonomi Terdampak Kenaikan TDL 2010 |
Dari hasil simulasi yang dilakukan oleh Reforminer Institute terhadap 10 sektor ekonomi yang terdampak besar terkait kenaikan TDL pada tahun 2010 merupakan sektor‐sektor ekonomi yang padat tenaga kerja dan/atau menguasai hajat hidup masyarakat luas. (Publication/ Press Conference : Reforminer Institute, 2010). Dampak kenaikan TDL terhadap kinerja sektor industri adalah potensi terjadinya penurunan konsumsi listrik oleh sektor industri dan penurunan permintaan terhadap tenaga kerja oleh sektor industri.Hal ini menunjukkan suatu ancaman bagi Indonesia dalam menghadapai perdagangan bebas nanti. Menurut Soetrisno (2002), Problem utama perekonomian Indonesia, yaitu pengangguran dan rendahnya daya beli masyarakat, memerlukan pengembangan industri manufaktur dan usaha peningkatan ekspor.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh politik International tidak saja akan mempengaruhi bisnis pada industri tertentu akan tetapi lebih jauh lagi akan mempengaruhi sampai pada taraf hidup pekerja industri secara khusus bahkan sampai pada kesejahteraan masyarakat pada suatu negara yang bahkan berada jauh dari lokasi atau wilayah dimana suatu pergolakan politik terjadi secara luas.
Kesimpulan
Politik
Internasional dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara. Bila terjadi
pergolakan politik pada suatu wilayah dan terdapat campurtangan negara lain
maka akan berimbas secara global.
Instabilitas
politik pada negara yang memiliki sumberdaya alam starategis seperti minyak
bumi dan gas alam, akan mempengaruhi stabilitas ekonomi global. Industri
Otomotif, transpotasi dan manufacturing akan merasakan dampak yang paling
besar. Fluktuasi harga Minyak bumi dan gas alam akan mempengaruhi stabilnya
industri lain bukan saja pada suatu negara atau wilayah namun secara global.
Dampak dari
kenaikan harga minyak dunia terhadap perekonomian Indonesia tidak hanya
dirasakan pada dunia bisnis tapi sampai pada tingkat kesejahteraan masyarakat.
Refference:
Data/ Graphs: OPEC. (2013, September 19).
Retrieved September 19, 2013, from OPEC Website:
http://www.opec.org/opec_web/en/data_graphs/40.htm
Mas'oed, M. (1990). Ilmu Hubungan Internasional :
Disiplin dan Metodologi. Jakarta: Pustaka LP3ES.
Soetrisno. (2002, December 28). Industri Manufaktur
Amerika, Jepang, Korea & Menggagas Pengembangan Industri & Teknologi
Indonesia. 1.