Rabu, 19 Agustus 2015

Creating A Sense of Mission


Peter Drucker (1973) mengamati bahwa tujuan dan misi bisnis sangat jarang mendapat perhatian yang cukup sehingga memungkinkan menjadi penyebab utama frustasi dan kegagalan bisnis. Misi yang kuat apabila didalamnya terdapat elemen tujuan, strategi, perilaku standar, dan nilai yang saling berkaitan erat dan menguatkan satu sama lain.

The Ashridge mission  Model
Sense of a mission adalah komitmen emosional terhadap perusahaan yang terjadi karena adanya kesesuaian nilai-nilai individu dengan nilai-nilai perusahaan. Misi adalah konsep intelektual yang dapat dianalisa dan dibahas tanpa emosional. Sedangkan Sense of mission adalah konsep non-intelektual yang didalamnya terdapat emosional dan perasaan yang dalam secara personal.

Mission and Strategic Intent adalah dua konsep yang saling tumpang tindih. Menurut Hamel dan Prahalad, Strategic intent adalah pandangan akan posisi kepemimpinan dan penetapan kriteria organisasi sesuai yang kita inginkan yang digunakan untuk memetakan kemajuan yang dicapai. Namun strategic intent tidak melibatkan nilai dan perilaku standar. Mission Planning melibatkan (1) analisis nilai karyawan dan perilaku organisasi; (2) fokus pada perilaku standar sebagai pusat implementasi strategi dan simbol dari nilai baru; (3) mendorong pembahasan tentang komitmen organisasi terhadap stakeholder atau pada tujuan yang lebih tinggi.

Building Company’s Vision.

Konsep visi yang baik terdiri dari 2 komponen utama, Core Ideology dan Envisoned Future. Core ideology menjadi perekat yang menjaga kebersamaan organisasi sepanjang waktu. Core Ideology tidak dapat diciptakan atau diatur, tetapi muncul dari dalam sebagai bentuk otentikasi dari organisasi.

Core ideology terdiri dari dua elemen, yaitu:
  1. Core value yang merupakan prinsip atau nilai pokok yang bertahan lama dalam organisasi,
  2. Core purpose yang merupakan manfaat atau tujuan utama dari berdirinya organisasi.

Envisoned Future terdiri dari:
  1. Tujuan yang berani ditetapkan untuk masa depan perusahaan 10-30 tahun yang akan datang dan
  2. Gambaran yang jelas tentang apa yang akan diraih dari tujuan tersebut. Dibutuhkan beberapa komitment besar yang membuat kagum orang yang melihatnya. Dinamika dasar dari perusahaan yang visioner adalah mampu mempertahankan kemajuan utama dan pendorongnya--segala sesuatu yang mendukung tercapainya kemajuan-- yang secara konteks merupakan buah yang dihasilkan oleh visi.



Sumber:
Campbell, A. & Yeung, S., 1991. Creating a sense of mission. Organizational Purpose, August(1), pp. 874-883.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar