Minggu, 29 November 2015

General Business Environment: Arah Pembangunan Ekonomi Indonesia dan Dampaknya Terhadap Usaha Manufaktur






Arah Pembangunan Ekonomi Indonesia dan Dampaknya Terhadap Usaha Manufaktur

(PT. Eworx Indonesia)

Pendahuluan

Di tengah ketidakpastian perekonomian dunia selama periode 2007 sampai 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,2% (yoy) pada triwulan III tahun 2012. Angka ini merupakan pertumbuhan tertinggi kedua di Asia setelah China, dan ke-5 tertinggi di dunia. Kontribusi Industri Pengolahan Non Migas tetap menjadi andalan pertumbuhan ekonomi nasional selama tahun 2012. Berdasarkan data yang diolah Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa pada triwulan III tahun 2012 Industri Pengolahan Non Migas berhasil mencapai pertumbuhan sebesar 7,3% yoy.

Tabel 1. Prosentase Kontribusi Sektor Non-Migas terhadap PDB sampai dengan triwulan I tahun 2012.
No.
Lapangan Usaha
2007
2008
2009
2010
2011
2012
(s.d. TW I)
1.
Makanan, Minuman dan Tembakau
6,68
7,00
7,50
7,23
7,37
7,14
2.
Tekstil, Brg. kulit & Alas kaki
2,37
2,12
2,08
1,93
1,93
1,86
3.
Brg. kayu & Hasil hutan lainnya
1,39
1,48
1,43
1,25
1,14
1,09
4.
Kertas dan Barang cetakan
1,15
1,05
1,09
1,02
0,93
0,88
5.
Pupuk, Kimia & Barang dari karet
2,80
3,11
2,91
2,74
2,55
2,59
6.
Semen & Brg. Galian bukan logam
0,83
0,81
0,78
0,71
0,68
0,69
7.
Logam Dasar Besi & Baja
0,58
0,59
0,48
0,42
0,42
0,42
8.
Alat Angk., Mesin & Peralatannya
6,44
6,67
6,18
6,05
5,75
5,67
9.
Barang lainnya
0,19
0,18
0,18
0,16
0,15
0,15

Total Industri Pengolahan Non Migas
22,43
23,01
22,61
21,51
20,92
20,47
(Diolah dari data kementerian Perindustrian RI)

Pencapaian ini tidak terlepas dari kebijakan dan upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka pengembangan dan peningkatan daya saing industri nasional. Program yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi program prioritas yaitu: (1) Program Hilirisasi Industri Berbasis Agro, Migas, dan Bahan Tambang Mineral, (2) Program Peningkatan Daya Saing Industri Berbasis SDM, Pasar Domestik, dan Ekspor, (3) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

Kementerian Perindustrian telah menetapkan visi pembangunan Industri Nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional adalah Indonesia menjadi Negara Industri Tangguh pada tahun 2025. Sesuai dengan Deklarasi Bogor Tahun 1995, dengan visi antara pada tahun 2020 sebagai Negara Industri Maju Baru, maka Negara APEC pada tahun tersebut liberalisasi di negara-negara APEC sudah harus terwujud. Bahkan Kementerian telah menetapkan target minimal pertumbuhan dan kontribusi terhadap PDB tahun 2020 sebesar 30%.

Sayangnya terdapat beberapa kendala yang menghambat pertumbuhan sektor Industri seperti ketersediaan gas, listrik dan iklim investasi yang kondusif. Apabila kendala ini dapat diatasi maka diyakini sektor industri dapat lebih kuat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kendala lainnya adalah pemerintah dinilai belum memiliki acuan arah pembangunan ekonomi. Kelemahan ini menjadi salah satu penyebab memburuknya neraca perdagangan di sektor industri. Selain itu dikhawatirkan apabila setelah pemilu tahun 2014 terjadi perubahan rezim yang kemudian merubah arah kebijakan pembangunan yang bisa saja tidak lagi menjadikan sektor Industri sebagai prioritas.

PROFIL PERUSAHAAN

PT. Eworx Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pemrosesan logam. Berlokasi di jalan Palmerah Barat nomor 1, Jakarta Pusat, Eworx Indonesia diuntungkan dengan lokasi strategis yang merupakan jantungnya Jakarta, ibukota Indonesia. Awalnya Eworx Indonesia memproduksi komponen-komponen modifikasi mobil dan sepeda motor untuk keperluan balap dengan model pemasaran sell by order. Namun seiring waktu, Eworx Indonesia kemudian mulai memproduksi komponen peralatan lain seperti komponen mesin truck, komponen mesin produksi, hingga komponen alat berat pertambangan seperti komponen traktor dan lainnya.

PT. Eworx Indonesia (Eworx Indonesia) berdiri pada tanggal 29 April 2013 dan dipimpin oleh dua orang sahabat karib Evahn Atmadja dan Adrian Resa Chandra. Evans dan Resa merupakan lulusan sekolah teknik di Jerman. Awalnya perusahaan ini menerapkan strategi untuk menjangkau konsumen niche market dari kalangan pehobi balap mobil. Namun dengan meningkatnya permintaan, Eworx Indonesia kemudian melakukan diversifikasi dengan memproduksi komponen berbagai mesin sesuai kebutuhan konsumen.

Eworx Indonesia menggunakan bahan baku berupa material logam berkualitas yang diimport dari Amerika, Eropa, dan China untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Eworx Indonesia memiliki mesin-mesin berteknologi modern buatan Jerman dan Jepang untuk mendukung proses produksi. Sedangkan pekerja direkrut dengan standar skill sesuai kebutuhan. Karena produksinya mengandalkan mesin maka jumlah tenaga kerja yang terserap hanya sedikit. Walaupun dengan struktur organisasi yang sederhana namun perusahaan ini mampu berjalan dengan baik.

Visi : Leader in innovative and complex CNC Machining

Misi : Providing best solution for our costumers’ needs

Alamat : Jl. Palmerah Barat no. 1, 10270 – Jakarta Pusat

Core Business : CNC Machining; Consultant for Engineering solutions

Karyawan : 7 orang (2 Engineer, 1 Programmer, 3 operator, dan 1 kurir)

Mesin :
  1. HAAS VF‐2 (4 axis CNC Milling) buatan USA
  2. MILLTAP 700 ( 3 axis CNC Milling) buatan Jerman
  3. NLX2500Y (4 axis Turn Mill CNC) buatan Japan
  4. GSK ( 2 axis CNC Turning ) buatan China
  5. DMU 50 ( 5 axis CNC Milling) buatan Jerman
Aplikasi : DELCAM, PowerMill, Catia V5 

ANALISIS

PT. Eworx Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada industri pengolahan khususnya manufaktur. Walupun masih dalam kategori Single Business Unit (SBU) yang berskala kecil namun perusahaan masuk kedalam sektor yang sangat diharapkan kontribusinya terhadap PDB Indonesia. Dengan kemampuannya dalam menyediakan faktor produksi berupa mesin produksi yang canggih, PT Eworx Indonesia tentunya sapat mengambil peran dalam upaya mewujudkan pencapaian target pertumbuhan sektor industri terutama Industri Pengolahan Non-Migas.

Dari berbagai permasalahan dan kendala yang terkesan lambat direspon oleh pemerintah, namun terdapat peluang-peluang yang bisa diambil oleh PT Eworx Indonesia. Peluang ini sekedar dalam upaya mencapai target yang dicanangkan oleh pemerintah namun secara internal dapat memberikan peluang bagi perusahaan untuk terus bertumbuh. Salah satu peluang adalah terbukanya peluang ekspor sebagai bagian dari pelaksanaan kerjasama ekonomi yang dibangun antara negara-negara ASEAN. Hingga tahun 2012, Kesepakatan kerjasama ekonomi yang dilakukan secara regional, bilateral dan multirateral, tercatat sedikitnya telah melibatkan Indonesia dalam 6 skema FTA, yakni AFTA, ASEAN - China (AC-FTA), ASEAN - Korea FTA (AK-FTA), ASEAN - India FTA (AI-FTA), ASEAN - Australia-New Zealand FTA (AANZ-FTA) dan Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).

Sebagai perusahaan baru yang belum begitu dikenal, PT Eworx harus selalu mengikuti perkembangan pasar. Menerapkan strategi yang lebih agresif dalam menjemput peluang merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Membangun jaringan kerjasama dengan perusahaan yang berada dalam industri yang sama dan memperkuat value chain akan memudahkan mereka dalam menentukan langkah selanjutnya. Kerjasama ke hulu dan ke hilir dalam rangkaian value chain harus dibangun secepatnya. Agresif namun tetap selektif dalam menentukan mitra kerjasama.

Menemukan konsumen tetap dan supplier terpercaya memang bukanlah hal yang mudah. Bila diversifikasi dilakukan ke arah hulu untuk mendapatkan supplier, PT Eworx Indonesia akan menemui kendala karena kebutuhan akan bahan baku yang berasal dari luar negeri terbentur kebijakan import yang dilakukan oleh pemerintah. Namun bukan berarti itu adalah hal yang mustahil untuk dilakukan. Terdapat puluhan bahkan ratusan importir logam yang bisa menyuplai kebutuhan bahan baku mereka. Memilih supplier lebih dari satu perusahaan merupakan langkah pengamanan yang paling baik dilakukan karena selain menaikkan bargaining power PT Eworx Indonesia, manfaat paling kecil adalah makin luasnya jaringan kerjasama yang terbangun.

Untuk melakukan diversifikasi ke arah hilir, juga bukan tanpa kendala. Pada pasar domestik, sedikitnya jumlah perusahaan lokal yang memproduksi mesin dan membanjirnya produk mesin murah dari China akan mempersempit peluang untuk memasarkan produk mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, PT Eworx Indonesia bisa mencoba menyasar kebutuhan komponen untuk industri otomotif Indonesia, mesin pertanian, dan mesin pemroses lainnya.

Untuk pasar luar negeri, peluang yang ada juga cukup besar terutama untuk industri otomotif dan manufaktur pada regional ASEAN. Kebijakan beberapa perusahaan besar yang membangun pabrik dikawasan Asia Tenggara dapat menjadi peluang tersendiri. Digunakannya mesin-mesin teknologi tinggi dalam proses produksi mereka dapat menjadi peluang bagi PT Eworx Indonesia untuk menjadi supplier komponen mesin bagi perusahaan-perusahaan besar tersebut. Selain itu, Masuknya sirkuit Sepang, Malaysia, kedalam agenda balap Formula 1 ikut menggairahkan pasar otomotif khususnya komponen balap motor dan balap mobil.

Sebagai perusahaan skala menengah PT Eworx Indonesia bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan dengan tuntutan peluang yang bisa diambil. Fleksibilitas inilah yang harus dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin. Fleksibilitas yang dimiliki oleh PT Eworx Indonesia adalah dalam kuantitas jumlah order yang bisa dilayani. Mereka mampu melayani pemesanan dalam jumlah besar juga kecil. Kuantitas besar untuk melayani kebutuhan industri besar dan kuantitas kecil untuk melayani perusahaan skala menengah dan kecil.

Bila diversifikasi ke hulu dan hilir berhasil dilakukan maka posisi PT Eworx Indonesia sudah cukup aman bila terjadi perubahan kebijakan pembangunan nasional pasca Pemilu tahun 2014 nanti karena mereka telah memiliki pasar yang jelas dan suppliers yang kuat.

STRATEGIC PLANNING

Untuk menghadapi ancaman yang dihadapi, PT Eworx Indonesia dapat menerapakan strategi sebagai berikut:
  1. Membangun jaringan kerjasama dengan perusahaan yang berada dalam industri yang sama (related diversification).
  2. Menerapkan vertical integration guna memperkuat value chain namun tetap selektif dalam menentukan mitra kerjasama.
  3. Agresif dan jeli melihat peluang pasar baik pasar domestik maupun regional.


Refferences:

ADB/Publications. (2010, September 1). Retrieved October 4, 2013, from www.adb.org: http://www.adb.org/sites/default/files/pub/2010/economics-wp217.pdf

Ariyanti, F. (2013). RI Topang Ekonomi Asia Tenggara. Jakarta: Liputan6.com.

Arsyad, L. (2013, August 30). General Business Environment . Economic Development . Yogyakarta, Indonesia: Master of Management Universitas Gadjah Mada.

Arthur A Thompson, M. A. (2012). Strengthening A Company's Competitive Position. New York: McGraw-Hill.

Barney, J. B. (2007). Diversification Strategies. In J. B. Barney, Gaining and Sustaining Competitive Advantage (pp. 338-369). New Jersey: Prentice Hall.

Kemenperin/Kebijakan Industri Nasional. (2011). Retrieved October 8, 2013, from www.kemenperin.go.id: http://kemenperin.go.id/artikel/19/Kebijakan-Industri-Nasional

Kementerian Industri RI : Berita Industri. (2012). Retrieved October 6, 2013, from http://www.kemenperin.go.id/: http://www.kemenperin.go.id/artikel/5422/Peran-Sektor-Industri-dalam-Mendorong-Pertumbuhan-Ekonomi-Nasional


Rabu, 19 Agustus 2015

Creating A Sense of Mission


Peter Drucker (1973) mengamati bahwa tujuan dan misi bisnis sangat jarang mendapat perhatian yang cukup sehingga memungkinkan menjadi penyebab utama frustasi dan kegagalan bisnis. Misi yang kuat apabila didalamnya terdapat elemen tujuan, strategi, perilaku standar, dan nilai yang saling berkaitan erat dan menguatkan satu sama lain.

The Ashridge mission  Model
Sense of a mission adalah komitmen emosional terhadap perusahaan yang terjadi karena adanya kesesuaian nilai-nilai individu dengan nilai-nilai perusahaan. Misi adalah konsep intelektual yang dapat dianalisa dan dibahas tanpa emosional. Sedangkan Sense of mission adalah konsep non-intelektual yang didalamnya terdapat emosional dan perasaan yang dalam secara personal.

Mission and Strategic Intent adalah dua konsep yang saling tumpang tindih. Menurut Hamel dan Prahalad, Strategic intent adalah pandangan akan posisi kepemimpinan dan penetapan kriteria organisasi sesuai yang kita inginkan yang digunakan untuk memetakan kemajuan yang dicapai. Namun strategic intent tidak melibatkan nilai dan perilaku standar. Mission Planning melibatkan (1) analisis nilai karyawan dan perilaku organisasi; (2) fokus pada perilaku standar sebagai pusat implementasi strategi dan simbol dari nilai baru; (3) mendorong pembahasan tentang komitmen organisasi terhadap stakeholder atau pada tujuan yang lebih tinggi.

Building Company’s Vision.

Konsep visi yang baik terdiri dari 2 komponen utama, Core Ideology dan Envisoned Future. Core ideology menjadi perekat yang menjaga kebersamaan organisasi sepanjang waktu. Core Ideology tidak dapat diciptakan atau diatur, tetapi muncul dari dalam sebagai bentuk otentikasi dari organisasi.

Core ideology terdiri dari dua elemen, yaitu:
  1. Core value yang merupakan prinsip atau nilai pokok yang bertahan lama dalam organisasi,
  2. Core purpose yang merupakan manfaat atau tujuan utama dari berdirinya organisasi.

Envisoned Future terdiri dari:
  1. Tujuan yang berani ditetapkan untuk masa depan perusahaan 10-30 tahun yang akan datang dan
  2. Gambaran yang jelas tentang apa yang akan diraih dari tujuan tersebut. Dibutuhkan beberapa komitment besar yang membuat kagum orang yang melihatnya. Dinamika dasar dari perusahaan yang visioner adalah mampu mempertahankan kemajuan utama dan pendorongnya--segala sesuatu yang mendukung tercapainya kemajuan-- yang secara konteks merupakan buah yang dihasilkan oleh visi.



Sumber:
Campbell, A. & Yeung, S., 1991. Creating a sense of mission. Organizational Purpose, August(1), pp. 874-883.


Menemukan Kepemimpinan Otentik Anda

(Discovering Your Authentic Leadership)

Setiap manusia tidak dilahirkan dengan karakter atau sifat sebagai pemimpin. Namun, kita semua memiliki kapasitas untuk menginspirasi dan memberdayakan orang lain. Kepemimpinan seseorang berkembang sejalan dengan peristiwa-peristiwa yang dialaminya dalam hidup.  Tapi terlebih dahulu kita harus rela mengabdikan diri untuk pertumbuhan dan pengembangan diri sebagai pemimpin. Untuk menemukan dan membangun kepemimpinan diri dapat bentuk melalui beberapa cara, yaitu:

1.      Belajar dari perjalanan hidup

Perjalanan hidup memberikan konteks pada pengalaman dan melalui pengalaman kita akan menemukan inspirasi yang bisa memberikan dampak pada dunia. Pengalaman hidup- pengalaman baik maupun buruk- akan memberikan makna kehidupan. Dari berbagai kejadian tersebut kita akan menemukan tantangan dan dan hasrat untuk memimpin.

2.      Memahami ke-otentik-an diri

Memahami diri sendiri dengan melakukan self-exploration dan secara jujur membangun self-awareness. Terkadang saat terjadi konflik dengan orang lain yang menjadi permasalahan bukanlah karena kita tidak mengenali diri orang lain namun karena kita tidak memahami akan kapabilitas diri kita sendiri.

3.      Mempraktikkan nilai dan prinsip

Nilai adalah apa yang kita percayai dan yakini dalam hidup, yang telah kita ketahui dan telah teruji. Ujian terbaik bagi nilai otentik kita akan terlihat dari tindakan kita saat berada dibawah tekanan. Prinsip-prinsip kepemimpinan adalah nilai yang diterjemahkan kedalam tindakan. Memiliki nilai yang baik dan selalu mengujinya akan membentuk prinsip kepemimpinan dalam diri kita.

4.      Menyeimbangkan motifasi extrinsik dan intrinsik

Pemimpin yang otentik akan terus menyeimbangkan motivasi ekstrinsiknya (promosi, penghargaan, prestasi, dan lainnya) dengan motifrasi intriksik yang berasal dari dalam dirinya seperti keinginan untuk membantu sesama, membuat perubahan, dan membangun organisasi yang memiliki nilai dan tujuan yang jelas.

5.      Membentuk tim pendukung

Tim pendukung bagi seorang pemimpin bisa berasal dari keluarga, teman, rekan kerja, bahkan bawahan. Tim ini yang selalu memberikan dukungan di saat sulit dan ikut merayakan bila kita berhasil dalam pekerjaan.

6.      Tetap menyatu dengan kehidupan semula

Saat kita berhasil kita tidak berubah dan tetap menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita, baik itu kehidupan dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan.

7.      Memberdayakan orang-orang yang dipimpin


Seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu memberdayakan semua orang pada semua level yang ada dalam kepemimpinannya.

Sumber:
George, B., Sims, P., McLean, A. N. & Mayer, D., 2007. Discovering Your Authentic Leadership. Harvard Business Review: Managing Yourself, I(2), pp. 129 - 138.

GENERAL BUSINESS ENVIRONMENT: Situasi Politik Timur Tengah dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Dunia (Essay)


Situasi Politik Timur Tengah dan Pengaruhnya Terhadap Ekonomi Dunia

  INTERNATIONAL POLITICS ENVIRONMENT

 


Politik Internasional memberikan pengaruh tidak saja pada konstelasi politik pada wilayah tertentu akan tetapi secara lebih luas memberikan dampak secara global. Dalam makalah ini dibahas bagaimana pengaruh politik di Timur tengah memberikan dampak pada perekonomian dunia terutama pada industri otomotif dan manufacturing. Juga dampaknya terhadap Indonesia dengan meningkatkan problem utama Indonesia dalam menghadapi Asean Free Trade (AFT) nanti.

 Pendahuluan

Dalam menjalankan bisnis, berbagai faktor harus diperhatikan baik itu menyangkut dengan faktor internal maupun faktor eksternal. Salah satu faktor eksternal yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap dunia bisnis secara global adalah situasi politik internasional. Fokus perhatian ekonomi politik internasional adalah hubungan antara dinamika pasar dengan domestik serta keputusan-keputusan yang berkaitan dengan pasar itu di tingkat domestik maupun internasional (Mas'oed, 1990)

Menurut ekonom Sri Adiningsih, faktor Internasional menekan ekonomi melalui perdagangan, investasi asing maupun pasar keuangan, serta kondisi domestik yang kurang memberikan dukungan iklim yang kondusif bagi bisnis dan investasi tentu memberikan tekanan yang berat pada stabilitas ekonomi makro serta pertumbuhan ekonomi. (Beranda/ UGM, 2013).
Politik Internasional akan sangat berpengaruh terhadap ekonomi dunia apabila terjadi krisis politik di negara-negara yang memiliki sumber daya alam yang strategis seperti minyak bumi. Dampak yang terjadi tidak hanya dirasakan oleh negara berkembang saja tapi juga oleh negara-negara maju.
Tahun 2003 Amerika Serikat (AS) melakukan invasi ke Irak dengan alasan untuk menghancurkan senjata pemusnah massal (mass-destruction weapon) milik Irak. Tanggal 9 April 2003, Baghdad, ibukota negara penghasil minyak kedua setelah Arab Saudi itu berhasil diduduki pasukan AS sekaligus menandakan tumbangnya rezim Saddam Husein.
Setelah Irak dikuasai AS bukan berarti keadaan di Timur Tengah makin membaik. Ada sebuah fakta menarik dimana negara-negara Timur Tengah yang kemudian mengalami pergolakan politik adalah negara-negara yang merupakan produsen minyak seperti Libya, Mesir dan Suriah. Pergolakan politik di negara-negara tersebut selalu diikuti dengan campurtangan AS yang berakhir dengan tumbangnya para pemimimpin negara tersebut. Dan bila ditelusuri lebih dalam, para kepala negara Irak, Libya, Mesir dan Suriah adalah para tokoh yang senantiasa memiliki kebijakan yang berseberangan dengankebijakan politik AS.

Kenaikan Harga Minyak Dunia.

Setelah jatuhnya rezim Saddam Husein, harga minyak dunia belum terlalu mengalami perubahan yang berarti. Namun dalam tiga tahun terakhir pasca jatuhnya Muammar Qadafi, Hosni Mubarak, dan Hafedz Al-assad, harga minyak dunia mengalami kenaikan harga yang terparah dalam sejarah. Tahun 2003 harga minyak dunia berkisar pada US$. 28,10 per barrel, sedangkan pada tahun 2013 mencapai US$. 107,66 per barrel. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, harga minyak dunia mengalami kenaikan sebesar 375 persen.

Grafik perkembangan harga minyak dunia tahun 2003 – 2013 Sumber : (Data/ Graphs: OPEC, 2013)

Sebagai kontributor terbesar dalam produksi minyak dunia, kondisi politik negara-negara di Timur Tengah akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi ekonomi dunia. Dengan terjadinya krisis di Timur Tengah akan berpengaruh pada harga minyak dunia, sementara minyak merupakan salah satu kebutuhan utama dalam berbagai industri dunia terutama pada industri manufacturing dan transportasi. Produksi minyak dari Timur tengah sempat mengalami penurunan pada tahun 2008 sehingga ketersediaan stok minyak di pasar minyak dunia mengalami penurunan. Dengan berkurangnya jumlah suplai minyak di pasar memicu sebagian negara produsen lainnya untuk menaikkan harga jual. 

Berkurangnya jumlah produksi minyak dari Timur Tengah membawa dampak positif juga bagi negara produsen lain seperti China dan Rusia. China dan Rusia mampu memainkan harga sebagai upaya menekan negara importir untuk mendukung mereka dalam menentang kepentingan dan kebijakan luar negeri AS di Timur Tengah. Apa yang dilakukan China dan Rusia bukanlah tanpa alasan, Timur Tengah merupakan pasar ekspor, terutama peralatan militer, bagi kedua negara tersebut.

Produsen mobil, pesawat terbang dan kapal laut mengalami pukulan yang cukup telak. Memasuki tahun 2009 terjadi krisis ekonomi global. Amerika Serikat dan beberapa negara besar di Eropa seperti Italia, Spanyol, dan Yunani dihantam badai krisis. Volume penjualan saham produsen alat transportasi di bursa saham dunia mengalami penurunan signifikan. Walaupun penurunan penjualan saham ini juga dialami oleh hampir semua perusahaan namun bisa dikatakan industri otomotif dan transportasilah yang paling besar dampaknya karena produk yang dihasilkan oleh mereka dapat bekerja dengan menggunakan bahan bakar minyak dan gas. 

Grafik Volume Penjualan Saham Toyota Motor (TM), Boeing (BA), dan Wartsila (WRTBF) tahun 2004 - 2013 pada bursa saham NASDAQ. (sumber : (Stock Charts : Nasdaq, 2013))
            Dari grafik diatas terlihat Toyota Motor sebagai wakil industri otomotif merasakan dampak dari krisis Timur Tengah pada tahun 2009-2010. Volume penjualan saham. Pabrikan asal Jepang yang sedang naik daun inipun ikut  mengalami penurunan drastis pada tahun 2009 walaupun kemudian berangsung pulih memasuki tahun 2012. Boeing Co sebagai produsen pesawat terbang juga mengalami hal tak jauh berbeda. Sedangkan Wartsila Group yang yang memproduksi mesin kapal laut juga mengalami penurunan yang pada tahun 2008 sampai 2009 mengalami penurunan yang luar biasa.

Di dalam negeri, Indonesia juga tak luput dari dampak kenaikan harga minyak dunia. Pemerintah akhirnya mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi masyarakat serta menaikkan harga BBM. Tidak sampai disitu saja, Dampak kenaikan harga minyak dunia juga menyentuh salah satu kebutuhan penting, listrik. Dengan penggunaan tenaga diesel pada sebagian besar mesin pembangkit listriknya, PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga ikut menaikkan tarif dasar listrik (TDL). Walaupun menerapkan kenaikan secara berkala namun besaran total kenaikan TDL mencapai 20 persen dari tarif sebelumnya. Imbas dari kenaikan TDL langsung terlihat. Walaupun tidak separah negara-negara di Eropa namun banyak perusahaan di Indonesia yang harus memikul beban tambahan biaya operasional sebagai dampak naiknya TDL. Peningkatan biaya operasional ini berdampak juga pada peluang investasi di sektor industri kreatif. 

Tabel Hasil Simulasi 10 Sektor Ekonomi Terdampak Kenaikan TDL 2010
         Dari hasil simulasi yang dilakukan oleh Reforminer Institute terhadap 10 sektor ekonomi yang terdampak besar terkait kenaikan TDL pada tahun 2010 merupakan sektor‐sektor ekonomi yang padat tenaga kerja dan/atau menguasai hajat hidup masyarakat luas. (Publication/ Press Conference : Reforminer Institute, 2010). Dampak kenaikan TDL terhadap kinerja sektor industri adalah potensi terjadinya penurunan konsumsi listrik oleh sektor industri dan penurunan permintaan terhadap tenaga kerja oleh sektor industri.Hal ini menunjukkan suatu ancaman bagi Indonesia dalam menghadapai perdagangan bebas nanti. Menurut Soetrisno (2002), Problem utama perekonomian Indonesia, yaitu pengangguran dan rendahnya daya beli masyarakat, memerlukan pengembangan industri manufaktur dan usaha peningkatan ekspor.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh politik International tidak saja akan mempengaruhi bisnis pada industri tertentu akan tetapi lebih jauh lagi akan mempengaruhi sampai pada taraf hidup pekerja industri secara khusus bahkan sampai pada kesejahteraan masyarakat pada suatu negara yang bahkan berada jauh dari lokasi atau wilayah dimana suatu pergolakan politik terjadi secara luas.


Kesimpulan

Politik Internasional dapat mempengaruhi kondisi ekonomi suatu negara. Bila terjadi pergolakan politik pada suatu wilayah dan terdapat campurtangan negara lain maka akan berimbas secara global.
Instabilitas politik pada negara yang memiliki sumberdaya alam starategis seperti minyak bumi dan gas alam, akan mempengaruhi stabilitas ekonomi global. Industri Otomotif, transpotasi dan manufacturing akan merasakan dampak yang paling besar. Fluktuasi harga Minyak bumi dan gas alam akan mempengaruhi stabilnya industri lain bukan saja pada suatu negara atau wilayah namun secara global.
Dampak dari kenaikan harga minyak dunia terhadap perekonomian Indonesia tidak hanya dirasakan pada dunia bisnis tapi sampai pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

Refference:

Beranda/ UGM. (2013, March 14). Retrieved September 20, 2013, from www.ugm.ac.id: http://www.ugm.ac.id/id/berita/7599-tahun.politik.ekonomi.melambat.di.awal.2013

Data/ Graphs: OPEC. (2013, September 19). Retrieved September 19, 2013, from OPEC Website: http://www.opec.org/opec_web/en/data_graphs/40.htm

Mas'oed, M. (1990). Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan Metodologi. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Publication/ Press Conference : Reforminer Institute. (2010, Juni 29). Retrieved September 22, 2013, from www.reforminer.com: http://reforminer.com/wp-content/pdf/Konferensi%20Pers%20Kenaikan%20TDL%202010.pdf

Soetrisno. (2002, December 28). Industri Manufaktur Amerika, Jepang, Korea & Menggagas Pengembangan Industri & Teknologi Indonesia. 1.

Stock Charts : Nasdaq. (2013, September 22). Retrieved 9 22, 2013, from www. nasdaq.com